Alat yang
digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus sesuai
sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan
alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.
Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan.
Untuk
memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka
sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah
masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat
tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium
IPA.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan alat yaitu :
1. Bahan dasar
pembuatan alat
2. Bobot alat
3. Kepekaan
alat terhadap lingkungan
4. Pengaruh
alat yang lain
5. Kelengkapan
perangkat alat dalam suatu set
Penataan dan penyimpanan alat / bahan didasarkan pada :
Penataan dan penyimpanan alat / bahan didasarkan pada :
- Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan.
- Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
- Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, lumpang dan alu
- Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu
- Percobaan, misalnya laju reaksi, kesetimbangan, dll
- Seberapa sering alat digunakan
a. Yang sering
digunakan misalnya: gelas kimia
b. Yang jarang
digunakan misalnya: lumpang & alu
Penyimpanan
alat dan bahan
- Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah
- Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya
- Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.
- Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat.
Gambar 9. Salah satu cara penanganan dan
penggunaan alat laboratorium.
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti :
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti :
a. Membawa alat
sesuai petunjuk penggunaan
b. Menggunakan
alat sesuai petunjuk penggunaan.
c. Menjaga
kebersihan alat
d. Menyimpan
alat
Tata letak
dan pengaturan perabot laboratorium IPA
1. Prinsip
keamanan
2. Alat
disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah
dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari
terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
3. Prinsip
Kemudahan
4. Untuk
memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda
yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak
atau laci).
5. Prinsip
Keleluasaan
6. Penyimpanan
alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci
yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
7. Prinsip
Keindahan
Cara
penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan,
golongan percobaan dan bahan pembuat alat :
a. Pengelompokan
alat – alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti : Gaya dan Usaha
(Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat
reparasi.
b. Pengelompokan
alat – alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi,
Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
c. Pengelompokan
alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam,
kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat
laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok
bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan
alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci
. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet
Penyimpanan
alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Mikroskop
disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang
selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur.
b. Alat
berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
c. Ada alat
yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker
glass.
d. Alat yang
memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak
melebihi tinggi bahu.
e. Penyimpanan
zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
f. Zat kimia
beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah
menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Penyimpanan
alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering
dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat – alat
yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya
diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang
menempel di dinding. Contoh alat yang dapat diletakkan di meja demonstrasi
adalah : kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan
dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan
bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal
berikut :
1. Udara
Udara
mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan
alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga
dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas
seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom
atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi.
Akibat
reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya
endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi
serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan Asam – Basa
Alat
laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air,
asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat
seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi
dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan
menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang
tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu
terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya
hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar.
gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum
alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara
langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya
matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya
sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen
yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan
adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus
memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
Langkah – Langkah Penyimpanan
1. Bersihkan
Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan
2. Periksa data
ulang alat dan bahan yang ada
3. Kelompokkan
alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas
4. Penyimpanan
dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan
alat dan bahan diatas.
1 komentar:
Click here for komentar👍🏻👍🏻👍🏻
ConversionConversion EmoticonEmoticon