Bagi yang pernah belajar ilmu mantik (ilmu logika), pasti mengenal istilah Tashawwur dan Tashdiq. Tashawwur adalah memberi gambaran atau prediksi atas sebuah obyek atau fenomena. Sedang Tashdiq, adalah menentukan penilaian akhir atas obyek atau fenomena tersebut.
Umpamanya, saya mengenal sosok Mr. D. Sampai di sini kapasitas dia tidak lebih dari sekedar obyek atau fenomena. Selanjutnya, saya ingin lebih jauh mengenal dia. Untuk itu, saya melakukan Tashawwur, dengan mengajukan instrumen pertanyaan pertanyaan : “siapakah dia?“ Jawabannya, Ia seorang pemuda cerdas, baik hati, dan menyayangi saya.
Berangkat dari hasil tashawwur diatas, akhirnya saya menentukan sikap:
(1) MENGINGAT,
eksistensi dia sebagaimana jawaban diatas,
(2) MENIMBANG,
batas usia sudah sampai pada tingkat dewasa,
(3) MEMUTUSKAN,
atas dasar pertimbangan pasal 1 dan 2 tersebut, maka saya menyatakan bersedia untuk menjadi kekasihnya, dan
(4) SEBAGAI KETENTUAN TAMBAHAN:
- Hal-hal yag berkaitan dengan urusan berkomunikasi akan dilakukan melaui SMS atau kontak langsung dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, dengan tidak lupa meminta pertimbangan dari kedua orang tua.
- Bila dikemudian hari terjadi ketidakcocokan karena sesuatu dan lain hal, maka akan diselesaikan secara damai dan proporsional, sehingga tidak berakibat renggang, apalagi putus tali persahabatan yang sudah lama terjalin.
1 komentar:
Click here for komentarIni kan postingan lama.. apakah sekarang sdh dinikahi? Atau sdh menikah dgn selain Mr. D?
ConversionConversion EmoticonEmoticon